Wordpress

Rabu, 24 November 2010

Bluetooth ???

1. Asal Usul nama Bluetooth

Bluetooth adalah nama yang diadopsi dari nama Raja Denmark Harald Bluetooth yang memerintah kerajaan Denmark pada tahun 940 – 981 SM. Namanya diambil karena raja Denmark tersebut sukses menggabungkan 2 kerajaan yaitu Denmark dan Norwegia menjadi sebuah kerajaan utuh. Selain itu, dia juga sukses dalam menyebarkan agama kristen di kedua negara tersebut. Dengan penamaan tersebut diharapkan Bluetooth yang merupakan media transmisi ini bisa juga menjadi teknologi pemersatu yang digunakan di dalam dunia komputer dan dunia telekomunikasi.

2. Sejarah lahirnya Bluetooth

Bluetooth kali pertama ditemukan dan dikembangkan pada tahun 1994. Bluetooth ini ditemukan secara tidak sengaja, awalnya penelitian yang dilakukan di universitas di Swedia ini ingin membuat koneksi nirk kabel yang menghubungkan earphone cordless dengan headset handphone. Namun akhirnya mereka malah menemukan koneksi tersebut dapat dijadikan sebagai gelombang radio yang tidak membutuhkan lisensi.
Kemudian dari sinilah awal mulainya pengembangan perangkat bluetooth. Hingga perusahaan Ericson pun tanggap akan manfaat teknologi ini sehingga Ericson melakukan suatu terobosan dengan memberikan teknologi ini secara gratis kepada publik.
Pada awal tahun 1998 Ericson, Nokia, IBM, Toshiba, dan Intel membetuk SIG (Bluetooth Special Interest Group) yang digunakan untuk melanjutkan pengembangan teknologi ini. Kelima perusahaan yang membentuk SIG tersebut merupakan perwakilan dari berbagai bidang industri yang ada. Ericsson dan Nokia mewakili perusahaan telepon genggam, IBM dan Intel mewakili perusahaan pengembang komputer, dan Toshiba mewakili perusahaan yang bergerak dalam teknologi pemrosesan signal digital.
Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1998, bluetooth mulai umumkan ke publik dan pada tanggal 26 Juli 1999 bluetooth jenis 1.0 sudah mulai dipasarkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi bluetooth, terdapat SIG baru yang dibentuk oleh koalisi Motorola, Microsoft, Lucent dan 3Com. Namun berdirinya SIG baru ini tidak membuat SIG yang telah terbentuk sebelumnya (Ericsson, Nokia, IBM, Toshiba, Intel) mau meleburkan diri menjadi satu kesatuan SIG. Mereka tidak mau terlibat dengan Microsoft karena takut kalau teknologi yang dihasilkan akan mengarah kepada arsiktektur yang digunakan untuk Windows. Setelahnya ada 13.000 perusahaan yang ikut berperan serta untuk mengembangkan teknologi bluetooth ini, sehingga pada akhirnya menjadikan bluetooth sebagai teknologi yang berkembang pesat pada waktu itu.

 3. Cara Kerja Bluetooth

Nenteng peralatan berteknologi koneksi bluetooth memang menjadi gengsi tersendiri saat ini. Tapi apakah kita paham dasar pemikiran, kegunaan, dan cara kerjanya? Terus apakah kita sadar bahwa banyak penjahat yang dapat mencuri informasi pribadi kita melalui Bluetooth?
Bluetooth sebenarnya hadir ditujukan untuk mengatasi beberapa kendala komunikasi data antarperanti elektronik yang lebih dahulu hadir. Yang paling utama memang untuk komunikasi antarperalatan elektronik tanpa kabel. Namun, Bluetooth juga digunakan untuk menjembatani komunikasi one by one menjadi one to many. Selain itu, bluetooth juga mengeliminasi campur tangan pengguna dalam mengonfigurasi koneksi. Jadi, koneksi antarperalatan elektronik via bluetooth terjadi secara otomatis.
Nah, kalau kita bicara soal komunikasi data, tentu ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, seberapa banyak jumlah data yang hendak dipertukarkan dalam sekali komunikasi. Kedua, bagaimana data yang dipertukarkan diintrepetasikan secara sama antara pengirim dan penerima dan data yang diterima adalah data yang benar-benar dikirim. Hal ini sering disebut sebagai protokol komunikasi.
Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.
Kalau dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan Bluetooth secara simultan, lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak mengganggu satu sama lain? Hal itu disebabkan karena masing-masing peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah melalui listrik berdaya 1 miliwatt yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi sebanyak 1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan sangat kecil kemungkinan masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu waktu.
Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi.
Pernahkah membayangkan komunikasi yang harus berjalan secara bergantian seperti handy talkie? Kita bisa bicara dan mendengar, tetapi tidak keduanya dalam satu waktu. Cara kerja seperti ini sering disebut sebagai half-duplex. Bluetooth dirancang untuk dapat bekerja secara half-duplex maupun full-duplex. Sebagai contoh, ketika digunakan secara full-duplex, kebanyakan telepon tanpa kabel berteknologi Bluetooth mampu menangani pengiriman data lebih dari 64 Kbps. Sementara, ketika printer berteknologi Bluetooth mengadakan komunikasi dengan komputer secara half-duplex, mampu menangani pengiriman data sebesar 721 Kbps di satu titik dan 57,6 Kbps di titik yang lain. Jika diatur agar kedua titik menggunakan kecepatan transfer yang sama, maka kecepatan transfernya adalah 432,6 Kbps.
Kalau dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Hal ini menjadi bertambah krusial jika penggunaan Bluetooth berada dalam ruang publik yang sangat anonim seperti keramaian umum. Kita ingat bahwa koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth kita terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth kita.
Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth. Jika dipasang pada mode trusted devices, maka jika ada kiriman data, pengguna harus memutuskan untuk menerima atau menolak. Pada teknologi yang lebih tinggi keamanannya, terdapat prosedur autorisasi dan autentifikasi untuk membatasi penggunaan Bluetooth pada layanan (service) tertentu saja, atau hanya mengijinkan pertukaran data dengan user yang telah terdaftar dan terpercaya. Singkatnya user dipaksa untuk membuat keputusan perihal pertukaran data secara sadar. Ada baiknya juga kita selalu menyinkronkan Bluetooth dengan peralatan yang ada di rumah atau ruang kerja sehingga mengurangi risiko pembajakan di ruang publik yang anonim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar